"Karna menangis adalah melembutkan hati,ketika beban yang dirasa tak mampu lagi ditampung hati maka tumpahkanlah dengan airmata… "
Beberapa hari belakangan ini, sesak rasanya…ada banyak hal
yang ingin ku ungkapkan, tapi tak bisa…
Dan sore ini, ketika aku bertemu dengan 2 orang
sahabatku…aku pun akhirnya mampu mengeluarkannya, ya, walaupun tidak semuanya…
Sore tadi awalnya kami akan membicaraan “proyek” kami bertiga, tapi ternyata
tak banyak yang bisa kami bahas…
Akhirnya pertanyaan2 tentang kondisi kami masing2 pun
muncul…awalnya, aku masih enggan untuk berbagi dengan mereka, karena aku merasa
malu…karena aku merasa begitu tertinggal dibandingkan mereka…tapi karena mereka
setengah memaksaku untuk mengatakan kondisiku, akhirnya aku pun menceritakan
sedikit kondisiku ke mereka berdua…ya…hanya sedikit, dan aku tak berkenan
(lebih tepatnya belum siap) membagi sisanya…karena aku nggak mau menangis di
depan mereka.. (walaupun saat itu aku sebenarnya sudah hampir menangis)
“Ya Rabb…betapa
sulitnya aku meneteskan air mata akhir – akhir ini…hingga sesak rasanya dada
ini…”
Sesampainya di kos, aku pun bersegera mengajak adek2 kos
untuk sholat bareng…
selesai sholat, saat kembali ke kamar, dan membaca sms dr seorang sahabat yang kutemui sore tadi, entah kenapa, rasa sesak yang akhir2 ini memenuhi dadaku rasanya meledak2…dan akhirnya, tumpahlah air mata yang sedari tadi kutahan…
selesai sholat, saat kembali ke kamar, dan membaca sms dr seorang sahabat yang kutemui sore tadi, entah kenapa, rasa sesak yang akhir2 ini memenuhi dadaku rasanya meledak2…dan akhirnya, tumpahlah air mata yang sedari tadi kutahan…
Parahnya, ketika sudah seperti ini pasti akan susah
berhenti…benar saja, melewati sesi tilawah ba’da maghrib, air mataku masih saja
mengalir, bahkan semakin deras ketika sahabatku itu mengirimkan beberapa sms
yang lain…
Ya…sms2 yang membuatku menyadari banyak hal…sms yang membuatku
merasa malu karena belum berjuang maksimal…sms yang….ah sudahlah…dan..sampai Ba’da
isya pun, air mataku masih tak kunjung berhenti…dia baru berhenti sesaat
sebelum seorang teman datang berkunjung..
Hmm…kapan ya terakhir kali aku menangis se”betah” ini???huft…bahkan
aku sdah lupa…
Biarlah...tak apa…
Biarlah aku merasakan betapa nikmatnya menangis…
Hal yang sudah lama tak kurasakan…
Semoga dengan “ritual” menangis ku hari ini, bisa
melembutkan hatiku…
Ya Rabb…ampuni hamba yang selama ini
terlalu larut & terlena dengan segala nikmat yang Kau berikan…
Ya Rabb…aku ingin
kembali seperti dulu, menjadi seseorang yang mudah meneteskan air mata ketika memohon pada Mu…
Yah…bagi seorang muslim menangis merupakan buah kelembutan
hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa
dirinya maupun umatnya…
Hanya berharap..semoga Allah berkenan melembutkan hatiku… J
Jadi…apa salahnya menangis???
Teruntuk dua orang sahabat yang kutemui sore tadi…
Sungguh, aku merasa sangat beruntung bisa mengenal kalian…
Tetap ajari aku banyak hal ya…
dan tetap…saling menguatkan…
dan tetap…saling menguatkan…
Blimbingsari, CT IV no 69
11 Juli 2012
11 Juli 2012
22:56
wueeeeeh...? cerita apa ini??
BalasHapuskayaknya aku tau kie.
Huft..huft..kamu ni ya..ternyata..
msh ngerasa nggak enakan ta?
puk..puk..
menangislah ketika kau ingin menangis..
nggak ada salahnya koq..^^
_dee_
huaaaaaaa......huaaaaaa....... T.T
BalasHapus